Nomor punggung para pemain sepakbola ternyata tidak sembarang pasang.
Pasalnya, tiap-tiap nomor punggung tersebut memiliki arti dan makna
masing-masing. Sebagian dari para pemain sepakbola terkadang menganggap nomor
punggung itu kerap sebagai pembawa keberuntungan. Apa saja makna dibalik nomor
punggung para pemain sepakbola ? Simak berikut ini:
Nomor Punggung 1 (Pemikul Tekanan)
Nomor ini selalu digunakan oleh sang penjaga gawang utama pada semua
tim sepak bola. Pemilik nomor punggung 1 ini dianggap sebagai orang yang paling
akhir dalam menghalau bola dari setiap serangan lawan ke arah gawangnya.
Nomor Punggung 4 (Sang Pemimpin)
Nomor 4 kerap diberikan kepada mereka yang layak dipercaya sebagai
pemimpin di atas lapangan, plus sebagai wakil pelatih dalam mengkoordinir
setiap tugas yang ada ketika bertempur.
Sosok pemimpin hebat yang pernah menggunakan nomor ini salah satunya
adaah Fernando Hierro selama masih bermain di Real Madrid. Selain itu Fabregas
juga pernah menjadi kapten Arsenal kala memakai nomor 4 sama halnya dengan
seniornya Patrick Vieira.
Nomor Punggung 7 (Pemenuh Ekspektasi)
Nomor 7 juga diasosiasikan sebagai nomor pemain jempolan yang selalu
mentereng setiap saat. Klub
yang terkenal bernomor 7 keramat adalah Manchester United.
Eric Cantona meraja dengan nomor ini, sempat diwariskan ke Beckham,
kemudian beralih ke Cristiano Ronaldo hingga saat ini dipegang oleh Antonio
Valencia. Shinji Kagawa awalnya sempat akan diberi nomor ini namun dengan
alasan ingin angkat nama sendirian sepertinya ia memang belum siap memikul ekspektasi
yang besar di Old Trafford.
Selain MU, angka 7 Real Madrid juga sempat populer oleh Pangeran
Bernabeu Raul Gonzales, dan ketika ia harus turun tahta Raul pun dipaksa untuk
memberi jalan kepada bintang berikutnya si CR7.
Nomor Punggung 8 (Para Legenda)
Nomor yang satu ini diidentikkan dengan pemain tengah yang berfungsi
penyeimbang dalam tim. Baik dalam bertahan dan juga bagus saat menyerang.
Tusukan dari lini kedua tak jarang juga bisa memecah kebuntuan timnya.
Nomor 8 akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda klub, sebut
saja Antonio Conte di Juventus yang kini balik lagi sebagai pelatih. Sementara
di era modern, tepatnya di EPL masih ada Steven Gerrard dan Frank Lampard yang
mengenakannya.
Nomor Punggung 9 (Sang Idola)
Nomor yang satu ini seringakli diberikan kepada striker yang haus gol
dan idola para publik setiap klub yang ada. Mulai dari Inzaghi hingga kini
Falcao si mesin gol asal Kolombia mengenakannya di Atletico Madrid.
Kisah nomor 9 paling sakral adalah milik Newcastle, Agustus 1996,
sebanyak 15.000 Geordies menyanyikan nama Alan Shearer di panggung yang
dibangun khusus di lahan parkir St James Park. Shearer akhirnya menjadi legenda
dan dipuja-puja di sana.
Nomor Punggung 10 (Yang Paling Ditakuti)
Nomor ini adalah nomor yang dianggap paling keramat di sepak bola.
Nomor bagi si tokoh utama klub, tidak terhitung berapa nama besar yang pernah
memakainya di sepanjang sejarah permainan ini.
Lionel Messi yang saat ini dianggap sebagai yang terbaik di dunia juga
mengenakan nomor ini di Barcelona, ia mewarisinya dari Ronaldinho salah satu
'penyihir' lain yang pernah memesona di Nou Camp.
Di Italia nomor ini identik dengan la Bandiera (simbol sebuah klub)
ada Baggio yang dulu pernah di 3 besar (Juve, Milan dan Inter). Totti di AS
Roma, dan Del Piero di Juventus sebelum pergi musim panas kemarin, bahkan di
Juventus Arena nomor 10 saat ini masih dibiarkan tak bertuan
Nomor Punggung 11 (Yang Diharapkan)
Nomor 11 biasanya diberikan kepada pemain sayap maupun calon bintang
berikutnya yang diharapkan segera hebat dengan seiringnya waktu. Kadang
diberikan kepada pemain pengganti yang sering diturunkan sebagai supersub yang
segera masuk ke tim inti sebuah klub.
Musim ini ada Oscar di Chelsea, sementara di United nomor ini sudah
pernah mentereng berkat tampilan Ryan Giggs yang selalu konsisten di masa
mudanya.
Nomor Punggung 14 (Populer Karena Cruyff)
Dulu nomor 1 hingga nomor 11 hanya dipakai oleh pemain-pemain inti,
Johan Cruyff yang awalnya pemain inti tergeser karena cedera dan mendapatkan
nomor 14 sebagai pemain pengganti Belanda.
Namun karena ia sudah kadung cinta dengan nomor itu akhirnya ia tetap
memakinya dan tak mau berganti nomor, alhasil aturan nomor 1-11 sebagai nomor
inti resmi dilanggar dan didobrak oleh legenda Akjax dan Barca ini.
Selain Cruyff nomor ini kembali angkat popularitas kala Thierry Henry
memilihnya di Arsenal. Di London ia menjadi mesin gol yang menakutkan hingga
akhirnya ia memutuskan pindah ke Barcelona.
Nomor Punggung 18 (Alternatif si Nomor 9)
Nomor 18 biasanya diberikan kepada striker cadangan alias striker
pelapis di tim inti. Dulu ada kisah menarik di Serie A perihal nomor yang satu
ini, Ivan Zamorano dipaksa Inter untuk memberikan nomor 9-nya kepada Ronaldo di
idola baru, ia pun mengalah dan memilih nomor 18 namun menambahkan simbol '+'
di antara dua digit tersebut, dengan makna 1 + 8 = 9.
Kejadian yang serupa juga dialami Gabriel Batistua ketika gabung ke AS
Roma dari Fiorentina, Batigol ingin nomor 9 tapi nomor 9 sudah ada yang punya,
yaitu Vincenzo Montella.
Sempat terjadi perselisihan antara kedua pemain itu sampai bahkan
Francesco Totti sang kapten menawarkan nomor punggungnya yaitu 10 kepada kedua
pemain itu, tapi mereka menolak. Akhirnya Batistuta mengambil langkah bijaksana
dengan memilih nomor 18.
Nomor Punggung 23 (Bend it Like Jordan)
Nomor 23 menjadi nomor populer berikutnya ketika angka ini dipakai
oleh David Beckham. Becks menggunakannya ketika ia tak mungkin menggeser nomor
7 Real Madrid yang saat itu dimiliki Raul Gonzales.
Selain itu nomor ini juga dipilih Becks karena merupakan nomor Michael
Jordan selama legenda NBA itu masih bermain. Di Manchester City nomor ini telah
dipensiunkan guna menghormati Marc Vivien Foe yang telah meninggal di lapangan
saat membela Kamerun, Voe adalah pemakai terakhir jersey nomor 23 milik The
Citizen.
Nomor Punggung 99 (Penuh Takhayul)
Nomor besar di atas 30 misal nomor 32, 69, 33, 77, 88 atau pun 99
(Antonio Cassano suka dengan nomor ini) baru melambung di sepakbola era modern.
Sebagian besar pemakainya mempercayai kandungan makna takhyul yang dibawa nomor
tersebut.
Namun pemain lama yang kini sudah tak lagi bermain merasa hal itu
hanyalah kekonyolan semata. "Saya melihat ada anak yang memakai nomor 62
atau 99, itu seperti meledek permainan ini," tukas mantan pemain
Newcastle, Mick Quinn.